Kompas |  Selasa, 26 Oktober 2010
Pemerintah Kota Surabaya berencana memasang kamera closed circuit television (CCTV) di lokalisasi Dolly. Pemasangan kamera diharapkan dapat memberikan efek jera kepada para lelaki hidung belang yang sering datang ke lokalisasi terbesar di Asia Tenggara itu.

”Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan rencana ini beberapa waktu lalu. Kami, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya, punya harapan dan tujuan sama agar Dolly secara bertahap dapat ditutup,” kata Wakil Gubernur Saifullah Yusuf, Senin (25/10) di Surabaya.

Menurut Saifullah, Pemerintah Kota Surabaya telah berupaya menekan jumlah pekerja seks komersial (PSK) di Dolly dengan mendata setiap tahun dan melarang masuknya PSK baru. Selain itu, pemberantasan praktik prostitusi juga perlu dilakukan kepada para pelanggan alias lelaki hidung belang yang datang ke Dolly, salah satunya dengan memasang kamera CCTV.

”Kamera CCTV nantinya akan dipasang di tempat-tempat rahasia. Dengan demikian, dapat terdeteksi siapa saja yang sering berkunjung ke Dolly,” tutur Saifullah.

Saifullah menambahkan, penutupan Dolly harus dilakukan secara sistematis dan bertahap. Diperkirakan, penutupan Dolly secara bertahap baru akan terlaksana dalam tiga hingga empat tahun ke depan. (ABK)