Istri pemain sepak bola David Beckham, Victoria Beckham, meluncurkan koleksi tas bertajuk ”Victoria bag”. Victoria merancang sendiri tasnya dengan bantuan konsultan teknis Katie Hillier (mantan perancang tas Marc Jacob). Tas itu diproduksi di Italia dengan bahan baku kulit. ”Saya sangat menomorsatukan kesempurnaan. Oleh karena itu, saya sangat teliti dalam mengawasi hal-hal detail,” kata Victoria seperti dikutip majalah Vogue edisi Oktober. Koleksinya terdiri dari aneka tas yang melayani semua kebutuhan perempuan selama 24 jam, mulai dari tas kerja, tas untuk ke pesta ataupun bepergian. Inspirasi berasal dari masa kecil Victoria. ”Ayah saya dulu memiliki mobil Rolls-Royce dan saya masih ingat keharuman jok kulitnya. Saya ingin para pembeli mengagumi kecantikan tas ini, kemudian membukanya dan mencium keharumannya,” tutur Victoria.(vogue/MYR)
Pasaraya menggelar program Cinta Batik Indonesia dengan menggelar peragaan busana bertema Heritage & Legacy di d’Designers, Gedung B Pasaraya, Jakarta, Rabu (20/10). Dalam acara ini, sebanyak 13 perancang busana menampilkan karya berbahan batik dari berbagai daerah dan tenun. Taruna Kusmayadi, misalnya, menghadirkan koleksi busana dari batik cap Cirebon dan tenun. Desainer lainnya, Sonny Muchlison, memadukan tiga hingga empat motif batik dalam berbagai warna kontras untuk satu baju. Sementara Sofie membuat cocktail dress yang sederhana dengan lis sebagai detailnya. d’Designers sendiri adalah tempat yang dibuat Pasaraya bagi perancang Indonesia untuk menjual karya mereka. Menurut Direktur Operasional Pasaraya Benny Machmoed, d’Designers yang telah dibuka selama dua tahun sudah melibatkan sekitar 160 perancang. (iya)
Bukan hanya peristiwa heroik semacam proses evakuasi 33 petambang Cile yang mengundang selera para penerbit dan produser. Saat ini, alur cerita yang ”buruk”, dalam arti kejam, sadis, atau di luar batas kemanusiaan, juga tampaknya laku dijual. Kehidupan para penjahat perang, pembunuh berantai, atau pembunuh tokoh ternama pun tak kalah menarik untuk dijadikan ”abadi” melalui tayangan atau dibukukan. Adalah jaringan televisi kabel Crime & Investigation Network (CI Network), sebuah saluran televisi berbayar, yang khusus mengangkat kisah para pelaku tindakan kriminal yang masuk kategori luar biasa atau menyimpang daripada biasanya. Nama-nama seperti Mark Champand yang membunuh penyanyi John Lennon, Andrew Cunanan, pembunuh desainer Gianni Versace, atau Ted Bundy yang membunuh 22 perempuan muda adalah beberapa contoh tayangan saluran televisi itu. Dari negeri sendiri, ada juga kisah yang ternyata bisa masuk kategori cerita ngeri ala CI Network. Salah satunya adalah kisah jagal dari Jombang, Ryan. Pria bernama lengkap Very Idham Henyansyah ini tercatat membunuh dan memutilasi sedikitnya 10 orang koleganya. CI Network pun mengangkatnya dalam serial ”Ryan: The Smiling Serial Killer”. Mudah-mudahan tayangan yang dimulai 17 Oktober itu tidak menjadi indikasi telah matinya ”rasa kemanusiaan” di negeri ini. (Bey/Litbang Kompas)
http://cetak.kompas.com/read/2010/10/24/04534843/komodifikasi