“Revolutions are the locomotives of history.”
Karl Marx
Memprovokasi kesadaran. Menginspirasi kesetaraan. Lokomotif kebebasan.
02 Saturday Oct 2010
Posted Panglima Kata
in“Revolutions are the locomotives of history.”
Karl Marx
Memprovokasi kesadaran. Menginspirasi kesetaraan. Lokomotif kebebasan.
02 Saturday Oct 2010
Posted Camera Politica
inSabtu, 02/10/2010 07:04 WIB
Tabrakan Kereta di Pemalang
18 Korban Tewas Disemayamkan di RS Hasyim Ashari
Indra Subagja – detikNews
Jakarta – Belasan korban meninggal dunia disemayamkan di RSUD Hasyim Ashari, Pemalang. Kondisi jenazah umumnya mengenaskan, dengan kerusakan di bagian tubuh.
“Ada 18 yang meninggal dunia,” kata petugas rumah sakit, Agus saat dihubungi detikcom, Sabtu (2/10/2010).
Agus hanya bisa menyebutkan beberapa nama yang meninggal dunia, antara lain Budi Setiawan dan Heriyanto. “Yang lain kami masih melakukan pendataan,” terangnya.
Selain itu, RS Hasyim Ashari atau RSUD Pemalang juga merawat sejumlah korban yang mengalami luka-luka. Umumnya mereka mengalami luka berat dan ringan.
“Ada 9 yang mengalami luka berat dan 3 luka ringan,” tutup Agus.
KA Senja Utama tujuan Semarang diketahui ditabrak KA Argo Anggrek jurusan Surabaya sekitar pukul 03.00 WIB. 3 Gerbong di bagian belakang mengalami rusak berat akibat kejadian ini.
(ndr/van)
Sabtu, 02/10/2010 06:50 WIB
Tabrakan KA di Pemalang
Penyebab Kecelakaan Diduga Karena Sinyal Atau Kelalaian Masinis
Ramadhian Fadillah – detikNews
Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemhub) belum dapat memastikan penyebab kecelakaan kereta api (KA) di Pemalang, Jawa Tengah. Namun jika kereta ditabrak dari belakang, ada beberapa kemungkinan yang bisa dijadikan dugaan awal penyebab kecelakaan maut ini.
“Kalau kereta ditabrak dari belakang, ada beberapa kemungkinan. Yang pertama bisa karena sinyalnya bermasalah,” ujar Kepala Puskom Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan kepada detikcom, Sabtu (2/10/2010).
Dugaan kedua karena masinisnya melanggar aturan. Seharusnya masinis menjaga jarak antar kereta, sehingga kasus semacam ini tidak terjadi.
“Seharusnya kereta kan satu jarak dibagi dalam beberapa kotak. Ada daerah yang dijaga kosong,” terang Bambang.
Menurut Bambang, saat ini pihak Dirjen Perkeretaapian masih fokus melakukan evakuasi. Setelah itu akan dilakukan penyelidikan bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk mencari penyebab kecelakaan.
“Nanti akan ada tim dari Dirjen Perkeretaapian dengan KNKT,” terang Bambang.
Bambang pun memastikan seluruh korban tewas dan luka mendapat santunan dari asuransi. “Itu pasti. Kita akan pastikan semuanya mendapat hak mereka,” tutup dia.
(rdf/djo)
02 Saturday Oct 2010
Posted Camera Politica
inhttp://epaper.korantempo.com/KT/KT/2010/10/02/ArticleHtmls/02_10_2010_004_003.shtml?Mode=1
Listrik Bandara Soekarno-Hatta Padam Lagi
Koran Tempo 2 Oktober 2010
Silakan klik untuk membacanya.
02 Saturday Oct 2010
Posted Camera Politica
inhttp://epaper.korantempo.com/KT/KT/2010/10/02/ArticleHtmls/02_10_2010_004_011.shtml?Mode=1
Yusril Mintas Presiden Jadi Saksi Sisminbakum
Koran Tempo 2 oktober 2010
02 Saturday Oct 2010
Posted Camera Politica
inhttp://epaper.korantempo.com/KT/KT/2010/10/02/ArticleHtmls/02_10_2010_003_019.shtml?Mode=1
Masjid dan Rumah Jemaah Ahmadiyah Dibakar
Koran Tempo 2 Oktober 2010
02 Saturday Oct 2010
Posted Camera Politica
inBelanda Akui RI Merdeka Tahun 1945
Kompas Sabtu, 2 Oktober 2010 | 03:09 WIB
Jakarta, Kompas – Kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Belanda pada 5-9 Oktober mendatang diharapkan menandai babak baru hubungan bilateral kedua negara. Perkembangan hubungan itu, antara lain, akan ditandai penandatanganan perjanjian kemitraan komprehensif di antara kedua negara. Selain itu, Pemerintah Belanda juga akan memberikan pengakuan atas kedaulatan RI.
Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Luar Negeri Teuku Faizasyah menyampaikan hal itu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (30/9).
Faizasyah menjelaskan, kunjungan kenegaraan ini dilakukan Presiden Yudhoyono atas undangan Ratu Belanda pada 2006. ”Ini kunjungan yang sudah tertunda selama empat tahun. Undangan sudah disampaikan empat tahun lalu oleh Ratu Belanda dan sebelumnya belum bisa dipenuhi karena berbagai urusan di dalam negeri,” ujarnya.
Kunjungan Presiden Indonesia terdahulu ke Belanda, menurut Faizasyah, bukanlah kunjungan resmi kenegaraan. Dalam kunjungan Presiden Yudhoyono ini, antara lain, diagendakan pertemuan dengan Ratu Belanda, selain pertemuan dengan Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkenende.
Hal penting yang akan dicapai dalam kunjungan Presiden Yudhoyono ini, disebutkan Faizasyah, antara lain, adalah penandatanganan perjanjian kemitraan komprehensif Indonesia-Belanda oleh kedua kepala pemerintahan dan pengakuan kedaulatan RI oleh Pemerintah Belanda.
Ia menambahkan, tidak dapat dimungkiri terdapat realitas sejarah yang menjadi hambatan psikologis bagi hubungan kedua negara. Terlebih lagi, selama ini Belanda secara tertulis tidak pernah menyampaikan pengakuan atas kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Pemerintah Belanda hanya menandatangani penyerahan kedaulatan pada tahun 1949. (DAY)
02 Saturday Oct 2010
Posted Camera Politica
inhttp://epaper.korantempo.com/KT/KT/2010/10/02/ArticleHtmls/02_10_2010_001_006.shtml?Mode=1
Polisi Baku Tembak dengan Teroris
Koran Tempo 2 Oktober 2010