Kompas | Kamis, 21 Oktober 2010 | 03:12 WIB
AFP/BEN STANSALL
Para penumpang Eurostar, sebuah jasa kereta api Uni Eropa, berjalan melalui peron di stasiun yang juga disinggahi ICE, kereta api berkecepatan tinggi milik Deutsche Bahn, di St Pancras International, London, Inggris, Selasa (19/10). Keberadaan ICE, yang dioperasikan perusahaan Jerman itu, akan meramaikan persaingan bisnis perjalanan kereta api di Eropa. Eurostar dan Deutsche Bahn merupakan pesaing.
LONDON, RABU – Sebuah kereta api supercepat, ICE, milik perusahaan kereta api Jerman, Deutsche Bahn, sukses menempuh perjalanan perdana dari Perancis menuju Inggris melalui terowongan bawah tanah di bawah Kanal Inggris.
Keberhasilan tersebut ditandai dengan kedatangan kereta api itu untuk pertama kali di Stasiun St Pancras, London, Inggris, setelah menempuh perjalanan semalaman. Menurut Kepala Deutsche Bahn Ruediger Grube, dalam tiga tahun mendatang, perusahaannya berambisi membuka jalur rutin dari jantung Eropa menuju London setiap hari.
Rencana itu disampaikan dalam acara perayaan dan penyambutan uji coba tersebut. ICE memiliki kecepatan puncak 320 kilometer per jam.
Grube menyatakan, pihaknya akan memanfaatkan aturan Uni Eropa yang membuka persaingan dalam jasa pelayanan transportasi kereta api. Uni Eropa sedang mendorong efisiensi perjalanan di seantero Eropa.
”Kami yakin, di masa mendatang perjalanan kereta api di Eropa menjadi permulaan di sebuah zaman baru. Saat ini kami berhasil membuat sejarah. Perjalanan perdana ini sekaligus juga menjadi awal perjalanan rutin Kereta Api ICE di masa mendatang. Mulai tahun 2013 akan ada tiga kali perjalanan (ICE) per hari—pagi, siang, dan malam— yang menghubungkan Frankfurt dan London via Cologne, Brussels, dan Lili, pulang-pergi,” ujar Grube.
Perusahaannya, menurut Grube, juga berambisi menghubungkan langsung jalur Amsterdam-London untuk pertama kali. Diperkirakan, waktu tempuh perjalanan itu mencapai lima jam (Frankfurt-London) dan empat jam menuju Amsterdam.
Saingi penerbangan
Grube juga berambisi menyaingi perjalanan pesawat terbang, yang saat ini mencapai 50 penerbangan dari Frankfurt dan sekitarnya, dari dan menuju London setiap hari.
Grube juga mengaku optimistis. Kebanyakan orang akan lebih memilih bepergian dengan ICE, dengan waktu tempuh hampir sama jika menggunakan pesawat terbang (sekitar lima jam) dan bisa langsung tiba di pusat kota.
Para penumpang pesawat masih harus membutuhkan waktu tambahan menuju pusat kota dari lapangan terbang, yang kebanyakan terletak di pinggiran kota.
Menteri Transportasi Jerman Peter Ramsauer mengatakan, menghubungkan Frankfurt dan London dengan kereta api akan menjadi sebuah ”cerita sukses Eropa ketika sebuah visi menjadi kenyataan”.
Menteri Perkeretaapian Jerman Theresa Villiers yakin masyarakat Eropa akan merasa sangat senang dan menantikan pencapaian baru karena mereka bisa mencapai berbagai tujuan di seluruh Eropa dengan cara lebih mudah dan ramah lingkungan mulai tahun 2013.
Keberhasilan perjalanan perdana ICE menjadi perjalanan pertama yang belum pernah dilakukan perusahaan besar jasa kereta api Eurostar, perusahaan patungan Perancis, Inggris, dan Belgia.
Deutsche Bahn harus mampu membuktikan perjalanan ICE benar-benar aman. Hal itu tidak mudah. Ada persaingan dengan perusahaan lain yang sudah memonopoli jalur kereta api melalui terowongan bawah tanah, yang menghubungkan Inggris dan daratan Eropa.
Eurostar adalah perusahaan jasa kereta api yang sudah melayani rute terowongan bawah tanah ke seluruh Eropa sejak tahun 1994. Perusahaan ini menyambut baik ”kehadiran” calon kompetitor baru, Deutsche Bahn.
(AFP/REUTERS/DWA)