Koran Tempo | 26 Oktober 2010
*Klik gambar untuk membacanya.
http://epaper.korantempo.com/KT/KT/2010/10/26/ArticleHtmls/26_10_2010_012_005.shtml?Mode=1
26 Tuesday Oct 2010
Posted Borderless
inKoran Tempo | 26 Oktober 2010
*Klik gambar untuk membacanya.
http://epaper.korantempo.com/KT/KT/2010/10/26/ArticleHtmls/26_10_2010_012_005.shtml?Mode=1
26 Tuesday Oct 2010
Posted Borderless
inKoran Tempo | Selasa, 26 Oktober 2010
*Klik gambar untuk membacanya.
http://epaper.korantempo.com/KT/KT/2010/10/26/ArticleHtmls/26_10_2010_007_016.shtml?Mode=1
26 Tuesday Oct 2010
Posted Amazing World
inMenurut kantor berita Assocciated Press (AP), dalam beberapa hari terakhir muncul keluhan serangan kutu busuk di gedung Empire State Building, Bloomingdale’s dan Lincoln Center.
Sejumlah calon turis yang sudah merencanakan liburan di New York akhirnya mengaku mengurungkan niat untuk ke sana setelah hampir setiap hari mendapat laporan keluhan adanya kutu busuk di banyak hotel.
“Kutu busuk itu ada dimana-mana. Namun kayaknya kami kali ini tidak ingin ke sana,” kata warga Kota Baltimore, Patty Majerik. Dia tadinya berencana ke distrik Manhattan, New York, bulan depan bersama kedua anaknya, yang masing-masing berusia 7 dan 10 tahun.
Majerik mengaku hampir setiap tahun menyempatkan diri ke New York, baik untuk berbelanja maupun menonton pertunjukan teater di kawasan Broadway dan konser Natal Radio City pada akhir tahun.
Warga Florida, Suzanne Baldwin, juga tengah pikir-pikir untuk menyambangi New York November mendatang. Baldwin sebenarnya sudah terbiasa memeriksa apakah kamar hotelnya ada kutu busuk, namun dia merasa tidak habis pikir bila serangan kutu busuk juga sampai melanda tempat-tempat lain.
“Setelah berpikir masak-masak, walaupun tidak bisa mendapat ganti atas biaya tiket yang telah dikeluarkan, maka tidak sepadan bila terus-menerus khawatir [adanya kutu busuk],” kata Baldwin dalam email kepada AP.
Bahkan warga yang tinggal di pinggiran Kota New York pun mengkhawatirkan hal yang sama. Seorang guru yoga bernama Susannah Johnston mengaku tadinya ingin menginap bersama suami di suatu hotel di Manhattan akhir pekan lalu setelah nonton sebuah konser hingga larut malam.
Namun, niat itu mereka tarik kembali. “Kami waktu itu meriset hotel berikut tarifnya. Dari situ, kami menemukan bahwa sejumlah hotel yang kami incar ternyata punya kisah mengerikan mengenai kutu busuk,” kata Johnston.
Walikota Michael Bloomberg, Senin lalu mengaku prihatin atas masalah kutu busuk ini karena bisa merusak reputasi Kota New York dan bisa merugikan industri pariwisata. “Kita tidak mau ada hal yang membuat enggan orang untuk datang ke kota ini. Semoga masalah ini bisa segera teratasi,” kata Bloomberg.
http://dunia.vivanews.com/news/read/184969-kutu-busuk–menteror–kota-new-york
26 Tuesday Oct 2010
Posted Camera Politica
inDinding air berwarna putih menggulung mereka sekitar pukul 22.00 WIB.
Vivanews | Elin Yunita Kristanti | Selasa, 26 Oktober 2010
Gempa besar berkekuatan 7,2 skala Richter (7,7 SR versi USGS) mengguncang Mentawai, Sumatera Barat, pada pukul 21.42 Waktu Indonesia Barat. Lindu terjadi hanya di kedalaman 10 kilometer dan berpotensi tsunami.
Peringatan tsunami diumumkan melalui pengeras suara di masjid, ribuan warga panik dan berpindah ke daerah yang lebih tinggi.
Beberapa saat kemudian, pada pukul 22.38 WIB, peringatan tsunami dicabut dan dinyatakan nihil.
Namun, warga Australia melaporkan menjadi saksi peristiwa tsunami setinggi tiga meter yang terjadi setelah gempa Mentawai.
Adalah Rick Hallet yang mengaku kepada Nine Network bahwa ia berada di kapal carteran yang mereka sewa untuk surfing — saat dinding air berwarna putih menggulung mereka di perairan Pulau Mentawai, sekitar pukul 22.00 WIB.
Saat itu ada 15 orang dalam kapal, termasuk sembilan warga Australia.
Seperti dimuat SkyNews Australia, Selasa 26 Oktober 2010, gelombang dahsyat itu mendorong sebuah perahu lain ke arah kapal mereka, menabrakkannya, dan menyebabkan ledakan. Bola api muncul di bagian belakang kapal.
Hallet mengaku, ia memerintahkan semua orang pergi ke dek teratas, melemparkan benda apapun yang bisa mengapung — seperti papan selancar — lalu terjun ke laut.
Beberapa tamu terbawa 200 meter ke arah pulau dan tinggal di atas pohon hingga diselamatkan perahu lain 90 menit kemudian.
Untungnya tak ada satupun yang hilang atau tewas, namun ia melihat banyak puing-puing yang mungkin berasal dari sebuah resort di Pulau Pagai.
http://nasional.vivanews.com/news/read/184957-wn-australia–ada-tsunami-3-meter-di-mentawai
26 Tuesday Oct 2010
Posted Camera Politica
in“…Saya berani panggil siapa pun yang merekayasa kasus ini.”
Beritasatu.com | Rizky Amelia | Senin, 25 Oktober 2010
http://www.beritasatu.com/articles/read/2010/10/1483/kpk-siap-periksa-bhd-dan-hendarman
26 Tuesday Oct 2010
Posted Camera Politica
inJakarta, Kompas – Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S Goeltom akhirnya memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai saksi dalam perkara suap cek perjalanan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat saat pemilihan dirinya pada tahun 2004. Namun, saksi kunci dalam perkara itu, Nunun Nurbaeti, kembali mangkir dari panggilan KPK.
Miranda tiba di Gedung KPK, Jakarta, Senin (25/10) pukul 09.30, dan keluar ruang pemeriksaan sekitar pukul 18.15. Miranda tak mau berkomentar soal pemeriksaan dia yang berlangsung hampir sembilan jam itu.
Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, Miranda diperiksa sebagai saksi dalam perkara penerimaan cek perjalanan. ”Pemeriksaan Miranda hari ini merupakan penjadwalan ulang setelah sebelumnya tidak datang,” kata Johan. Saat dipanggil KPK untuk bersaksi pada Senin 4 Oktober, Miranda tidak datang dengan alasan ke luar negeri.
Dalam perkara tersebut, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi telah memvonis bersalah empat mantan anggota DPR penerima suap cek perjalanan, yaitu Dudhie Makmun Murod (F-PDIP), Endin AJ Soefihara (F-PPP), Hamka Yandhu (F-Golkar), dan Udju Djuhaeri (F-TNI/Polri). KPK juga menetapkan 26 anggota DPR yang diduga ikut menerima cek perjalanan itu sebagai tersangka. Namun, belum satu pun pihak pemberi cek perjalanan yang ditetapkan sebagai tersangka.
Johan menambahkan, KPK juga memeriksa empat tersangka mantan anggota DPR dari F-PDIP, yaitu Suwarno, Sutanto Pranoto, Matheos Pormes, dan Ni Luh Suryani. Selain itu, juga diperiksa Sekretaris Jenderal DPR Nining Indra Saleh dan pengusaha Nunun Nurbaeti.
Namun, Nunun kembali mangkir. Ini merupakan penolakan kedua Nunun. KPK telah memanggil Nunun pada Jumat 15 Oktober, tetapi istri mantan Wakil Kepala Polri Adang Daradjatun yang kini anggota DPR itu tak datang dengan alasan sakit.
Kuasa hukum Nunun, Nina Rahman, mengatakan, ”Nunun masih sakit. Pihak keluarga, melalui Pak Adang, sudah memberitahukan secara tertulis kepada KPK.” (AIK)
http://cetak.kompas.com/read/2010/10/26/03275573/nunun.kembali.mangkir
26 Tuesday Oct 2010
Posted Camera Politica
inSikap Kejaksaan Agung atas putusan Mahkamah Agung yang menolak peninjauan kembali dalam perkara dugaan penyalahgunaan wewenang dan upaya pemerasan dengan tersangka Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah tidak jelas. Bahkan, Senin (25/10), sikap yang dicerminkan dari pimpinan Kejaksaan Agung cenderung membingungkan masyarakat.
Sebelumnya, Jaksa Agung Muda (JAM) Pidana Khusus M Amari mengakui, Kejagung telah mengambil sikap memilih opsi deponeering atau mengesampingkan penuntutan dalam perkara Bibit dan Chandra. Namun, Kejagung akan mengumumkan sikapnya itu pekan depan.
Senin pagi, Pelaksana Tugas Jaksa Agung Darmono menggelar rapat evaluasi bersama para JAM. Hasil rapat yang diumumkan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Babul Khoir Harahap adalah dibentuk tim untuk mengkaji putusan PK MA. Tim itu, dengan penanggungjawab JAM Pidana Khusus, akan bekerja selama seminggu.
Soal ada dua sikap Kejagung itu, Darmono yang dikonfirmasi menilai Amari tergesa-gesa menyatakan sikap. ”Seharusnya tunggu hasil tim minggu depan. Saya sudah tegur (Amari). Jangan terburu-buru,” katanya.
Namun, jika pekan depan Kejagung memilih deponir, itu tidak serta-merta disahkan. Menurut Darmono, penetapan deponir secara resmi menunggu jaksa agung definitif. Deponeering adalah wewenang jaksa agung.
Selain deponir, Kejagung bisa juga meneruskan kasus Bibit dan Chandra ke pengadilan. Putusan PK MA keluar setelah tersangka kasus penghalangan penyidikan korupsi dan upaya penyuapan Anggodo Widjojo mengajukan praperadilan terhadap Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan (SKPP) yang dibuat Kejaksaan dalam kasus Bibit dan Chandra.
KPK masih menunggu sikap resmi Kejagung terkait perkara Bibit dan Chandra. ”Kita tunggu saja. Jika akhirnya yang dipilih deponeering, KPK sepenuhnya menyerahkan apa pun kebijakan Kejagung,” ungkap Wakil Ketua KPK M Jasin.
Terbitkan SKPP lagi
Secara terpisah, pakar hukum pidana dari Universitas Indonesia Indriyanto Seno Adji mengatakan, dibandingkan deponir, sebaiknya Kejagung mengeluarkan SKPP lagi setelah perkara Anggodo berkekuatan hukum tetap. Sebab, sangkaan upaya pemerasan oleh Bibit dan Chandra gugur jika dakwaan upaya penyuapan oleh Anggodo terbukti.
Namun, sebelum mendeponir suatu perkara, jaksa agung harus berkonsultasi dengan lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutif.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Didi Irawadi S mendukung jika Kejagung mendeponir perkara Bibit dan Chandra. Ini adalah dukungan bagi pemberantasan korupsi.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan T Gayus Lumbuun mengusulkan Kejagung tetap membawa perkara Bibit dan Chandra ke pengadilan. Namun, Kejagung menuntut bebas keduanya sehingga kasus ini selesai secara hukum, bukan secara politis. (aik/faj/tra)
http://cetak.kompas.com/read/2010/10/26/02575171/sikap.kejaksaan.agung.membingungkan
26 Tuesday Oct 2010
Posted Camera Politica
inKoran Tempo | Selasa, 26 Oktober 2010
*Klik gambar untuk membacanya.
http://epaper.korantempo.com/KT/KT/2010/10/26/ArticleHtmls/26_10_2010_001_007.shtml?Mode=1